Ikan Pora pora: Klasifikasi, Makanan, Habitat, Manfaat dan Harga Pasarannya

07-11-2023

Pora pora (Mystacoleucus padangensis) merupakan salah satu spesies ikan air tawar atau ikan bilih yang dapat ditemukan di perairan danau.

Sehingga di daerah Sumatra Utara sering disebut dengan ikan pora pora Danau Toba. Sementara nama latin ikan pora pora adalah Mystacoleucus Padangensis.

Pada 6 Juni 2004, ikan ini secara simbolis disebar oleh mantan Presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri, di Parapat, Danau Toba, Sumatra Utara. Asal usul ikan ini berasal dari Danau Singkarak yang terletak di Sumatra Barat.

Ikan ini memiliki adaptasi lingkungan yang memungkinkannya hidup di perairan air tawar. Spesies ini memiliki penampilan yang menarik dengan ciri khas tertentu. Perlu diketahui bahwa ikan bilih termasuk dalam genus Mystacoleucus. 

Untuk itu, penulis akan membagikan ulasan tentang ikan pora pora lengkap dengan klasifikasi, makanan, habitat, dan harga pasarannya. Daripada penasaran, yuk simak ulasannya secara lengkap di bawah ini.

Klasifikasi Ikan Pora Pora

Berikut ini informasi tentang klasifikasi ikan bilih secara ilmiah yang dilansir dari laman fishbase.org, antara lain:

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Cypriniformes

Famili: Cyprinidae

Subfamili: Cyprininae

Genus: Mystacoleucus

Spesies: Mystacoleucus padangensis

Ciri ciri Ikan Pora Pora

(Foto: Facebook/@Marno Siagian)

Ikan bilih sebagai ikan porang atau ikan lalawak, memiliki beberapa ciri-ciri khas. Berikut adalah ciri-ciri ikan pora pora, antara lain:

1. Bentuk Tubuh

Dikenal memiliki tubuh yang agak pipih dan memanjang, bagian kepala cenderung runcing, sedangkan bagian ekor cenderung meruncing atau membulat.

2. Panjang dan Ukuran

Ukuran ikan dapat mencapai panjang sekitar 30 cm hingga 40 cm. Namun, terdapat perbedaan ukuran antara individu-individu ikan porang yang berbeda.

3. Warna

Ikan ini memiliki warna tubuh yang bervariasi, umumnya berwarna kecokelatan, keabu-abuan, atau kekuningan. Terdapat juga corak dan bintik-bintik hitam pada tubuhnya.

4. Sirip

Dikenal memiliki sirip punggung yang terletak di sepanjang punggungnya. Sirip ekor ikan porang memiliki bentuk yang khas, yaitu memanjang dan meruncing.

5. Habitat

Ikan bilih biasanya ditemukan di perairan tawar, seperti sungai, danau, atau rawa-rawa. Mereka cenderung hidup di perairan dengan dasar lumpur atau berair keruh.

Makanan Ikan Pora pora

Ikan bilih adalah pemakan segala yang memiliki pola makan yang sangat bervariasi tergantung pada usia dan lingkungan mereka.

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang biasanya dimakan oleh ikan bilih, anta lain:

1. Ikan Kecil

Ikan bilih yang lebih besar akan memangsa ikan kecil seperti sardine, anchovy, dan ikan-ikan kecil lainnya.

2. Udang

Udang dan krustasea kecil makanan ikan bilih yang sangat kaya akan nutrisi dan sangat bagus untuk tumbuh berkembangnya ikan tersebut.

3. Kepiting

Kepiting dan kerang adalah bagian dari diet ikan bilih, terutama saat mereka masih muda.

4. Invertebrata

Makanan lain yang dimakan oleh ikan ini termasuk berbagai jenis invertebrata laut seperti cacing, cumi-cumi, dan mollusca.

5. Makanan Buatan

Ketika memberikan makanan ikan bilih peliharaan dalam akuakultur mungkin dapat memberikan makanan buatan yang telah dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.

Habitat Ikan Pora Pora

Menurut informasi yang dilansir dari laman Aquatics.org, pora pora adalah ikan yang biasanya ditemukan di berbagai tipe habitat perairan, termasuk sungai, estuari, air payau, dan laut dangkal.

Berikut adalah informasi lebih lanjut tentang habitat Mystacoleucus Padangensis beserta sumber referensi:

1. Sungai

Ikan bilih sering bermigrasi ke sungai dan sungai kecil yang mengalir ke laut untuk berkembang biak. Mereka memijah di perairan tawar atau air payau yang terhubung ke laut, dan larva mereka biasanya tinggal di lingkungan sungai yang lebih aman.

2. Estuari

Estuari adalah tempat bertemunya air tawar dan air laut, dan ikan ini sering menghabiskan waktu di estuari. Estuari memberikan perlindungan bagi ikan muda dan menyediakan sumber makanan yang kaya.

3. Perairan Laut Dangkal

Di lingkungan laut dangkal, ikan bilih bisa ditemukan di sepanjang pesisir, terutama di sekitar terumbu karang, terumbu pasir, dan vegetasi laut. Mereka sering menghuni perairan yang dangkal, termasuk laguna.

4. Perairan Air Payau

Pada beberapa populasi ikan porang hidup di perairan air payau, seperti muara sungai dan daerah pesisir yang terpengaruh oleh campuran air tawar dan air laut.

Manfaat Ikan Pora Pora

(Foto: Pinterest/@sarihusada)

Berikut adalah beberapa manfaat ikan bilih yang bagus untuk kesehatan tubuh, antara lain:

1. Sumber protein berkualitas tinggi

Kandungan protein yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Protein dapat ditemukan dalam berbagai jenis ikan, termasuk ikan bilih.

2. Asam lemak omega-3

Mengandung asam lemak omega-3, seperti asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA). Omega-3 dapat ditemukan dalam berbagai jenis ikan laut, termasuk ikan bilih.

3. Sumber mineral

Manfaat dari ikan ini adalah sebagai sumber mineral pada tubuh, karena kandungan  mineral penting seperti selenium, fosfor, dan magnesium sangat membantu kesehatan tubuh.

4. Sumber vitamin B

Ikan ini juga mengandung vitamin B kompleks, seperti vitamin B12, vitamin B6, dan niacin. Vitamin B dapat ditemukan dalam berbagai jenis ikan laut.

5. Zat besi

Ikan bilih memiliki sumber zat besi yang baik. Zat besi dapat ditemukan dalam berbagai jenis ikan, termasuk ikan porang.

6. Sumber antioksidan

Ikan mengandung sumber antioksidan seperti vitamin E dan selenium. Antioksidan sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.

Harga Pasaran Ikan Pora pora

(Foto: Facebook/@Ikan Bilih/Pora-pora)

Di wilayah Toba Samosir, nelayan mampu menangkap sekitar 30 ton ikan bilih setiap harinya. Harga ikan pora-pora jual ikan tersebut berkisar Rp3.000 per kilogram dalam kondisi basah.

Namun, jika ikan porang sudah diolah atau dikeringkan, harganya bisa mencapai Rp6.500 per kilogram.

Meskipun produksi ikan Mystacoleucus Padangensis cukup tinggi, nilai jualnya cenderung rendah.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan masyarakat setempat dalam mengolah ikan porang menjadi makanan lain yang memiliki nilai jual lebih tinggi, seperti yang dilakukan di Sumatra Barat.

Di Sumatra Barat, Mystacoleucus Padangensis dijadikan penganan menarik dan dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Situasi ini menunjukkan bahwa terdapat potensi untuk meningkatkan nilai tambah ikan bilih di wilayah Toba Samosir.

Dengan mengembangkan keterampilan pengolahan ikan dan menciptakan produk bernilai tambah, masyarakat setempat dapat meningkatkan pendapatan mereka dari penjualan ikan porang.

Demikianlah pembahasan tentang Ikan pora pora lengkap dengan klasifikasi, makanan, habitat dan harga pasarannya. Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan para pembaca, sekian dan terima kasih.

Artikel Lainnya